Cari Blog Ini

Minggu, 19 Desember 2010

Sejarah Piala Indonesia Copa Dji Sam Soe




Piala Indonesia merupakan sebuah nama turnamen sepak bola garapan PSSI yang mempertemukan seluruh klub sepak bola dari 4 tingkatan kompetisi Liga Indonesia yakni Liga Super, Divisi Utama, Divisi Satu dan Divisi Dua.

Melalui turnamen Piala Indonesia, klub-klub dari luar Divisi Utama Liga Indonesia memiliki kesempatan untuk menghadapi klub-klub besar yang selalu menghuni Divisi Utama Liga Indonesia. Bagi klub-klub divisi terendah, merupakan kebanggaan dapat mengukur kemampuan melawan klub-klub besar bahkan menjadi motivasi tersendiri untuk menjadi pembunuh raksasa jika mampu mengalahkan klub-klub dari divisi di atasnya.

Piala Indonesia digelar untuk pertama kalinya pada tahun 2005 dan disponsori PT. HM Sampoerna dengan produk unggulannya yakni Dji Sam Soe, sehingga ajang tersebut dinamakan pula dengan Copa Dji Sam Soe Indonesia 2005. Turnamen Piala Indonesia 2005 melibatkan 92 tim yang terdiri dari 36 klub Divisi Utama, 40 klub Divisi Satu dan 16 klub Divisi Dua. Sebelumnya di era Galatama Pernah pula digelar semacam Piala Indonesia yang diikuti oleh klub-klub Galatama dengan nama Piala Galatama

Turnamen Piala Indonesia diselenggarakan dengan menggunakan sistem gugur dengan pola Home and Away, atau partai kandang dan tandang, mulai babak penyisihan hingga partai semi final. Sementara babak grand final dilangsungkan dalam satu kali dalam pertandingan pamungkas di satu tempat. Final Piala Indonesia 2005 dilaksanakan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Klub yang mampu menjuarai turnamen ini berhak mendampingi juara Liga Indonesia mewakili Indonesia di ajang Liga Champions Asia. Ada beberapa penghargaan di turnamen Piala Indonesia, selain dari piala bergilir, yaitu:
  • Juara  : Rp. 1.000.000.000
  • Peringkat II : Rp. 500.000.000
  • Peringkat III : Rp. 350.000.000
  • Pemain terbaik : Rp. 75.000.000
  • Top Scorer : Rp. 75.000.000
  • Fair Play Team : Rp. 75.000.000
  • Best Supporter : Rp. 75.000.000

Pencetak Gol Terbanyak

  • 2005 - Javier Roca (Persegi Gianyar) - 11 gol
  • 2006 - Emaleu Serge (Arema Malang) - 9 gol
  • 2007 - Albeto Goncalves da Costa (Persipura Jayapura) - 6 gol
  • 2008/2009 - Samsul Arif (Persibo Bojonegoro) dan Pablo Frances (Persijap Jepara) -8 gol
  • 2010 - Cristian Gonzalez (Persib Bandung) - 10 gol

Pemain Terbaik

  • 2005 - Firman Utina (Arema Malang)
  • 2006 - Aris Budi Prasetyo (Arema Malang)
  • 2007 - Bambang Pamungkas (Persija Jakarta)
  • 2008/2009 - Anoure Obiora (Sriwijaya FC) Palembang
  • 2010 - Keith Kayamba Gumbs (Sriwijaya FC)

Suporter Tim Terbaik

  • 2006 - Aremania (Arema Malang)
  • 2007 - The Jakmania (Persija Jakarta)

Juara Piala Indonesia

  • 2004- 2005 Arema Malang
  • 2005- 2006 Arema Malang
  • 2006- 2007 Sriwijaya FC
  • 2007- 2008 Sriwijaya FC
  • 2008- 2009 Sriwijaya FC (mencetak rekor hatrick juara Piala Indonesia berturut-turut)

Kontroversi

Kontroversi terjadi pada final Copa Dji Sam Soe 2009 di Stadion Jakabaring, Palembang. Akibatnya, pada menit 60, Persipura menyatakan walk out (wo) saat pertandingan masih berjalan dengan skor 1-0 untuk Sriwijaya FC. Hal ini "mencoreng" nama fair play, sehingga sebagai hasil akhir Sriwijaya FC menang 4-0 karena Persipura yang menyatakan wo. Setelah kasus itu, muncul dugaan Persipura akan diturunkan dari Liga Super Indonesia ataupun mengundurkan diri dan mengikuti kompetisi Australia namun Persipura tetap bermain di Liga Super Indonesia pada musim berikutnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar